Thursday, May 1, 2014

The Children's Story (repost from my facebook)


Aku baru saja menghabiskan makan siangku (kalau kau tak mau menyebutnya makan sore). Terjebak hujan gerimis di warung kecil tanpa teman bicara.

Suara gelak tawa dan canda riuh rendah mengusik telingaku. Membuatku memandang jauh ke tengah lapangan kecil di ujung jalan, menembus tirai-tirai air yang bermain dengan gradasi matahari sore.

Sebuah bola plastik menjadi rebutan mereka, berpindah cepat dari kaki satu ke kaki yg lain.
Pakaian basah kuyup dan kaki tanpa alas yg beradu dengan bebatuan kecil tak mengurangi keceriaan di wajah-wajah mungil itu.

Tiba-tiba sebuah mobil Avanza hitam mendekat, berhenti di depan gerbang rumah bercat putih di pinggir lapangan. Kaca jendela pengemudinya terbuka memperlihatkan wajah tak senang.
"Iqbal!! Masuk Rumah!"

Permainan terhenti sejenak..
"Iya, Yah!", seorang anak laki-laki berkulit paling putih diantara kelimanya menjawab pelan. Kakinya melangkah pasrah menuju rumah.

Empat temannya menatapnya dari jauh, menyayangkan kepergiannya. Tapi kemudian permainan berlanjut tak kalah seru.

Tak lama berselang, kulihat Iqbal memanjat pagar samping rumahnya. Teman-temannya menyoraki memberi semangat.

Kemudian dia berlari mendapatkan mereka, melanjutkan permainannya yg sempat terhenti.

Aku tak dapat menahan senyumku melihat tingkah mereka. Begitu lugu, begitu polos, begitu apa adanya.

Sampai seseorang keluar dari rumah itu membawa kemoceng, melibas Iqbal tepat di betisnya.
Orang yang sama, yang menyuruhnya pulang.

April 16, 2010 at 5:18pm

No comments:

Post a Comment

Yuk bagikan blog ini :