Wednesday, January 18, 2012

Just like an Eagle

Malam yang dingin, di luar lagi hujan. Selimutan sambil dengar suara hujan dari balik jendela bikin hatiku jadi hangat.

Well, sebenarnya hari ini ga terlalu baik, eh ralat, maksudku adalah,, aq harusnya bisa melakukan yang lebih baik. Ada sedikit masalah di kantor, aq rasa mungkin karna aq yang terlalu nervous sama kerjaan. Aq merasa udah lakukan yang maksimal, tapi ternyata aq belum puas dengan hasilnya.

Dan efek dari semua itu, tadi aq hampir nangis waktu lagi di bis mau pulang.  I even think about to quit my job. Parah kan??

Di bis yang penuh sesak itulah aq dapat jawaban dari masalahku hari ini.

Aq lagi berdiri, pegangan ama tiang yang deket supir bisnya. Pikiran melayang entah kemana, sampai aq ga bisa dengar supirnya nyuruh aq duduk di dashboard, yang sebenarnya bukan untuk tempat duduk.

Alhasil, aq duduknya jadi menghadap penumpang. And the story began..

Ada pengamen yang nyanyi ampe suara serak, tapi pas dia ngedarin kantong plastiknya cuma ada  3 penumpang yang mau ngasi duit. But still,, dia masih bilang makasi sambil senyum.

Ada penjual koran naik waktu lg macet, ga ada yg beli korannya. Dia turun dari bis sambil ngelap keringat di mukanya.

Ada dua anak kecil ngamen, nyanyiin "jangan menyerah"-nya d'massive. Mereka masih kecil banget, dengan suara yang cempreng penuh kepolosan.

Sebenarnya itu semua bukan hal baru dalam penglihatanku. Aq hampir jumpai tiap hari, tapi baru kali ini aq benar-benar melihat, seperti full dalam satu frame.

Tiba-tiba aja aq maluuuuuu banget rasanya. Who am i, sehingga Tuhan tempatkan aq di tempat yang lebih baik? Gimana kalo seandainya aq di posisi mereka? Toh, kita ga bisa memilih dari rahim siapa kita akan lahir, ortu seperti apa yang akan kita punya.

Aq malu,, aq nangis, tapi dalam hati. Aq manusia yang ga tau bersyukur. Aq lupa untuk lihat ke bawah.

Aq bisa seperti sekarang, bukankah itu bukti bahwa Tuhan baik? Dengan pekerjaan yang aq punya, dengan kesehatan yang Tuhan kasi, semua yang ada padaku dan yang terjadi padaku adalah bukti bahwa Tuhan itu setia.

Hidup memang sebuah masalah, ga ada orang yang bisa hidup cuma adem-ayem aja. Even orang yang kita kira paling beruntung, who knows, kalo sebenarnya dalam hatinya dia punya ketakutan? Penyakit parah di balik karier yang sukses, rumah tangga terancam kandas di balik promosi jabatan, dan segala hal yang mungkin terjadi.

Aq pikir, itu semua terjadi sama kita karena itu adalah satu dari kebutuhan kita. What? Howcome? Well, sebagai perwujudan keseimbangan. Kalo hidup kita senang terus, gimana kita tau rasa senang? Kalo semua berjalan dengan baik, kita gak akan pernah tau bahwa itu hal baik itu ada.

Kita perlu ngalamin sakit hati, sehingga kita tau bahwa itu ga enak dan kita ga menyakiti hati orang lain. Kita perlu ngalamin kehilangan, biar kita tau menghargai apa yang kita punya dan bersyukur karenanya.

Semua pikiran itu bikin aq jadi memandang masalahku dengan sudut pandang yang berbeda.

Hidup adalah sebuah perjalanan, yang ga melulu tentang keindahan. Kadang kita harus berteduh dari hujan, kadang kita harus mendaki bukit terjal. Capek, itu pasti. Pengen menyerah, hal biasa. Tapi pliiiiiis, jangan pernah betul-betul menyerah. Karena kita ga akan pernah tau, sudah seberapa dekat kah tujuan kita? Mungkin 1 hari lagi, mungki 1 jam lagi atau mungkin 1 langkah lagi :D

Itu yang aq pikirkan sepanjang perjalanan pulang tadi. Dan berjanji dalam hati, aq ga mau kalah dengan keadaanku, aq ga mau kalah dengan rasa takutku. I will absolutely make it :D

Just like an eagle,, spread my wings. Against the storm, facing the night,, no matter how tired my wings are, i will keep flying high. Even through the hardest way, i will just keep flying. Till i find the dawn light,, and i can see the way home :D

Hidup ga akan berubah jadi mudah setelah ini, tapi aq janji aq ga akan pernah menyerah. Ga akan...


4 comments:

  1. keren banget ka ^^ i like it very much ^^ hmmm...manusia memang tempatnya salah ka.kita selalu saja lupa akan nikmat yang sudah Tuhan berikan ke kita.selalu merasa paling merana,padahal gak sama sekali.cuma emosi sesaat kita aja yang bikin kita ngrasa gitu.Tuhan sudah sangat amat baik sekali ke kita.semua yang Tuhan berikan adalah agar kita belajar.jangan lupa selalu berdoa agar kita selalu diingatkan saat kita lupa dan terlena.well... ikuti blog aku juga ya ^^ hehe...

    ReplyDelete
  2. eh, ada Dian :D

    Yupp,manusia kan paling jago dalam hal mendramatisir keadaan. Itu karena penglihatan kita terbatas. Kita cuma bisa lihat apa yang sedang kita alami. Kita ga bisa lihat apa yang ada di depan kita. Tapi Tuhan bisa, Dia tau apa yang akan terjadi kemudian. Tuhan melihat awal dan akhir cerita kita. So, satu2nya jalan untuk bisa bertahan adalah "keep our trust in Him", that He won't let us walk alone.

    Hehe, nice share, Di.. Kapan2 aq pasti mampir blog-mu juga :D

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Yuk bagikan blog ini :